BAKN Telaah Efektivitas Pemberian PMN terkait Peningkatan Kontribusi Pendapatan Negara

03-04-2023 / B.A.K.N.
Wakil Ketua BAKN DPR RI Anis Byarwati di sela-sela Kunjungan Kerja (Kunker) BAKN DPR RI ke Solo, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). Foto : Rdn/Man

 

Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan penelahan efektivitas dan penyerapan pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) terhadap sejumlah BUMN. Penelahaan ini menjadi penting sebab pemberian PMN haruslah berkontribusi pada kenaikan pendapatan negara.

 

“Kita tahu bahwa PMN itu adalah kekayaan negara yang dipisahkan, yang tujuannya adalah negara mendapatkan pendapatan. Karena itu kita harus melihat seberapa efektif PMN ini dan membuat BUMN bekerja secara baik dan mendapatkan keuntungan bagi negara,” ujar Wakil Ketua BAKN DPR RI Anis Byarwati kepada Parlementaria di sela-sela Kunjungan Kerja (Kunker) BAKN DPR RI ke Solo, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).

 

Politisi Fraksi PKS ini menegaskan agar jangan sampai dana PMN yang diambil dari APBN itu tidak berdampak bagi peningkatan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat. Sebab, APBN adalah instrumen kesejahteraan rakyat. Sehingga, setiap rupiah yang ada di APBN itu harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 

 

“Jadi, ketika itu diambil sebagian untuk PMN maka tentu harapannya adalah PMN ini dapat meningkatkan kinerja,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI ini.

 

Di sisi lain, ia memahami bahwa di beberapa BUMN yang mendapatkan penugasan dari pemerintah, maka mendapatkan suntikan modal dari negara berupa PMN. “Namun, tentu saja dengan adanya penugasan ini maka seharusnya roda kinerja dapat bergulir dengan baik. Sehingga, bisa hasilkan keuntungan yang nantinya bisa disetor ke negara,” tutup Anis.

 

Diketahui, dari sisi anggaran, pada tahun 2022 Kementerian BUMN mengusulkan PMN kepada 12 BUMN dengan total Rp72,4 triliun. Secara umum total investasi pemerintah dalam bentuk PMN pada periode 2005-2021 kepada BUMN sebesar Rp361,3 triliun dan kepada BLU sebesar Rp334,3 triliun atau total sebesar Rp695,6 triliun. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2021 disebutkan realisasi pembiayaan PMN/Investasi pemerintah sebesar Rp113,46 triliun triliun atau 72,99 persen dari anggaran Rp155,46 triliun. PMN ini antara lain terdiri atas PMN untuk BUMN, PMN pada organisasi/lembaga keuangan internasional, PMN dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan PMN/Investasi lainnya. (rdn)

BERITA TERKAIT
Dukung Swasembada dan ROA 1,5 Persen di 2025, Aset Idle Perhutani Harus Dioptimalkan
22-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sohibul Imam, menekankan pentingnya seluruh BUMN...
Herman Khaeron: Kerja Sama Perhutani Harus Transparan, Banyak Kawasan Tak Beri Benefit
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor –Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Negara (BAKN) DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan kunjungan kerja BAKN ke kawasan Perhutani Sentul,...
BAKN DPR RI Desak Perhutani Perbaiki Tata Kelola, Tindaklanjuti Temuan BPK
21-08-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Bogor – Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Perum Perhutani di Sentul, Bogor,...
Arjuni Sakir Ungkap Potensi Bias Pemeriksaan dalam Proses Penilaian Profesional BPKP
23-07-2025 / B.A.K.N.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Pemeriksaan Keuangan dan...